SULTENG RAYA – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian akan mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) pembelian gabah milik petani. Hal itu disampaikan oleh Staf Ahli Kementerian Pertanian RI, Erik Tamalagi saat menyampaikan sambutan pada kegiatan panen padi nusantara di Desa Suli, Kecamatan Balinggi, Parigi Moutong, Sabtu (11/3/2023).

Erik mengatakan, para petani patut bersyukur karena dalam waktu dekat pemerintah akan mencabut HET terendah dan tertinggi pembelian gabah petani.

“Pemerintah tidak pernah menutup mata terhadap apa yang menjadi persoalan-persoalan di lapangan,” ujarnya.

Erik menambahkan, dalam krisis apapun pertanian selalu menjadi salah satu sektor yang menghasilkan sehingga patut mendapat perhatian khusus.

Sekadar diketahui HET pembelian gabah yang berlaku saat ini adalah harga terendah Rp4.200 perkilogram dan  harga tertinggi Rp4.550 perkilogram. Harga tersebut dinilai merugikan petani.

Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tengah (Sulteng), Ma’mun Amir yang juga hadir pada kegiatan itu mengatakan, sektor pertanian adalah usaha yang tidak pernah terkena resesi dan hasilnya paling menjanjikan.

“Itulah pertanian atau perkebunan, walaupun resesi, dia tidak akan terpengaruh dengan itu,”ungkapnya.

Terkait inflasi, Wagub mengatakan bahwa hal itu merupakan peran dari Bulog yang harus memperhatikan naik turunnya harga beras di pasaran.

“Jadi kalau harga itu di atas, Bulog lepas, kalau harga di bawah, Bulog punya kewajiban membeli. Saran saya, Pemerintah Daerah punya hak untuk mengendalikan harga,”jelasnya.

Sebelumnya Wakil Bupati (Wabup) Parigi Moutong (Parmout), Badrun Nggai, SE dalam laporannya mengatakan, panen nusantara merupakan tindak lanjut program presiden Joko Widodo yaitu panen padi nusantara satu juta hektar di seluruh Indonesia.

Wabup menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulteng yang telah menetapkan Desa Suli, kecamatan Balinggi sebagai salah satu  lokasi program tersebut.

Wabup juga menjelaskan, Kabupaten Parmout memiliki luas sawah 32.654,7 hektar dan telah difungsikan untuk menanam padi seluas 29.270,7 hektar.

“Untuk Parigi Moutong, target panen padi pada bulan Maret ini seluas 10.257,45 hektar,” jelasnya.

Turut Hadir pada kegiatan itu, Kepala Pusat Pelatihan Kementan RI, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng, Nelson Metubun, SP serta sejumlah pejabat di jajaran Pemprov Sulteng dan Pemda Parmout. */AJI