SULTENG RAYA – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Palu menggalakkan edukasi tiga program strategi tentang keamanan pangan di kegiatan Forum Advokasi Komitmen Pemda dan Lintas Sektor bersinergi dengan Pemkot Palu, di salah satu hotel di Kota Palu, Selasa (7/3/2023).

Ketiga program tersebut antara lain, program Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD), Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS) dan Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK).

Kepala BPOM di Palu, Agus Riyanto, dalam sambutannya menyampaikan, pangan merupakan kebutuhan dasar hidup paling utama. Dalam pertumbuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia.

Lanjutnya, hal itu sesuai amanat Undang-Undang Pangan Nomor 18 tahun 2018 serta dijamin oleh UUD Negara RI 1945. Oleh karenanya, pemerintah berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi seimbang, baik tingkat nasional maupun daerah termasuk pedesaan hingga perseorangan yang merata di wilayah NKRI sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan dan budaya lokal.

“Ada tiga program prioritas nasional yang diselenggaranakan oleh pemerintah melalui Badan POM untuk mewujudkan pemenuhan pangan aman bagi masyarakat yakni GKPD, PJAS dan PPABK,” kata Agus dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sulteng Raya, Rabu (8/3/2023).

Ia menjelaskan, GKPD adalah salah satu upaya meningkatkan pemahaman tentang keamanan pangan di tengah masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat desa di bidang keamanan pangan sehingga mampu mengawasi keamanan pangan secara mandiri.  “Diharapkan budaya keamanan pangan dapat terbangun sampai tingkat keluarga sehingga ibu rumah tangga dapat menyiapkan dan mengola pangan sesuai dengan prinsip keamanan pangan,” katanya.

Selanjutnya yakni PJAS. Menurutnya, program itu sangat bermanfaat bagi kesehatan sekolah. Program itu lanjutnya memiliki kontribusi nyata bagi terciptanya sekolah sehat. Dengan adanya sekolah sehat, peserta didik akan sehat, menunjang keberhasilan.

“Keberhasilan ini akan mendukung kemajuan daerah dimasa yang akan datang,” ujarnya.

Program PJAS dilakukan melalui serangkaian kegiatan mulai dari advokasi lintas sektor, sosialisasi keamanan PJAS, bimtek kader keamanan pangan sekolah, pemberian paket edukasi keamanan pangan, monitoring pemberdayaan kader kemanan pangan sekolah, sertifikasi PJAS aman dan pengawalan sekolah.

Selanjutnya, adalah program PPABK, yakni program nasional agar keberadaan pangan di pasar tetap terjamin aman untuk dikonsumsi.

“Pada Kegiatan ini, dilakukan sampling terhadap pangan olahan dan pangan segar yang dicurigai mengandung bahan berbahaya. Selain itu, juga dilakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pedagang dan pengunjung pasar untuk menjadi konsumen yang cerdas dan selalu memperhatikan izin edar produk pangan olahan, serta menjaga kebersihan barang jualan agar tetap aman dan layak dikonsumsi masyarakat,” kata Agus.

Dengan dilaksanakannya program srategis itu, BPOM di Palu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat pada keamanan pangan sepanjang rantai pangan mulai dari produksi, peredaran dan konsumsi yang berawal dari entitas terkecil pada masyarakat serta dapat mendukung program pemerintah dalam upaya percepatan penurunan stunting khususnya di Kota Palu. RHT