SULTENG RAYA – Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido, berharap, stunting di Kota Palu tahun ini bisa turun signifikan.
“Mudah-mudahan di tahun 2023 ini Stunting Kota Palu turun betul-betul secara signifikan. Tetap semangat pantang menyerah. Sekali layar berkembang, pantang kita surut,” harap Wawali Reny saat menghadiri Pertemuan Pelaksanaan Penilaian Kinerja Percepatan Penurunan Stunting Kota Palu 2023 di salah satu restoran di Kota Palu, Senin (6/3/2023).
Ia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Palu tetap semangat untuk menurunkan Stunting di Kota Palu, walaupun secara Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) cukup jauh perbedaannya.
“Secara e-PPGBM kita turun sekitar 1,8 persen dari 7,85 menjadi 6,19. Nah ini data yang real dari 90 persen hasil penilaian untuk anak-anak Balita, ibu hamil dan seterusnya. Namun ternyata, setelah SSGI kami naik 0,8 persen dari 23,9 persen menjadi 24,7 persen,” ungkapnya.
Ia menyatakan hasil SSGI tersebut tidak menurunkan semangat Pemerintah Kota Palu dalam upaya menurunkan angka Stunting di Kota Palu.
“Atas nama Pemerintah Kota Palu, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Pemerintah Kota Palu baik dari OPD, Camat, Lurah, hingga Bunda Paud masing-masing kecamatan dan kelurahan yang telah bekerjasama dalam menurunkan Stunting,” ucapnya.
DORONG MANFAATKAN PEKARANGAN RUMAH
Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido, mendorong masyarakat Kota Palu memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur sayur dan buah.
Langkah tersebut dinilai efektif dalam rangka membiasakan masyarakat Kota Palu mendapatkan sayur dan buah segar serta bergizi, namun dengan biaya murah. Pada akhirnya, hal tersebut juga berdampak pada penanganan stunting.
Sebab, menekan angka stunting atau gagal tumbuh akibat kurang gizi pada anak merupakan satu program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, maka salah satu upaya digalakkan, yakni meningkatkan produktivitas warga dalam bidang pertanian.
“Mencegah stunting diantaranya adalah mengkonsumsi makanan bergizi. Makanan bergizi ini tidak harus mahal. Salah satunya rutin makan sayur dan buah, serta makanan beragam, bergizi seimbang dan aman. Untuk itu, saya mengajak masyarakat Kota Palu untuk memanfaatkan pekarangan rumah ditanami menjadi salah satu alternatif mendapatkan sayur dan buah bergizi yang murah untuk penanganan stunting,” kata Wawali Reny saat mengunjungi sejumlah kebun Demplot binaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanketapang) Kota Palu, Rabu (22/2/2023).
Pada kesempatan itu, Wawali Reny terkesan dengan kekompakan warga tergabung dalam kelompok tani dalam memanfaatkan kebun Demplot.
“Tentu saja manfaatnya sangat besar, sebab bisa memenuhi kebutuhan sayuran dan buah segar untuk kebutuhan konsumsi sehari hari. Selain itu dari segi ekonomi juga bisa menambah penghasilan sebab jika hasil kebun demplot melimpah bisa dipasarkan,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Distanketapang Kota Palu, Hasan Lahinding, menyebutkan, kebun Demplot atau Demontration Plot adalah suatu metode penyuluhan pertanian kepada petani, dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan.
“Demplot bisa berupa Inovasi teknologi budidaya, VUB (Varietas Unggul Baru), Pemupukan dan lain-lain, disesuaikan dengan demografi wilayah tersebut,” jelas Sekdis Hasan.
Menurutnya, Demplot Sayuran dan Toga Organik untuk memberikan contoh secara nyata tentang proses budidaya sayuran dan toga organik dari hulu hingga hilir, pembibitan hingga panen sehingga petani, masyarakat selain bisa melihat, membuktikan dan mau mengikuti budidaya sayuran dan toga secara organik.
“Menanam sayuran dan toga organik selain memberikan efek kesehatan jika di konsumsi, juga bisa melestarikan lingkungan sekitar. Itulah gambaran umum kebun demplot yang berada di wilayah Kota Palu dalam binaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu,” tuturnya. HGA