SULTENG RAYA – Perusahaan Umum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tengah tidak menampik harga beras premium di pasar tradisional kian meningkat. Untuk menekan itu, pihaknya berkomitmen meningkatkan intensitas distribusi dan penjualan beras medium penugasan pemerintah dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beberapa pekan menjelang Ramadan.

“SPHP semuanya jalan di Kota Palu dan kabupaten-kabupaten di Sulteng, kita juga ada memasukkan di toko-toko, di pasar-pasar tradisional, dan turun langsung dengan mobil-mobil jualan kami keliling. Kita massif dengan harga maksimal Rp9.450 per kilogram,” kata Pimwil Bulog Kanwil Sulteng, David Susanto, kepada awak media, Kamis (2/3/2023).

Sepanjang tahun ini, lanjutnya, beras SPHP sudah sudah tersalurkan setidaknya 3.500 ton. Angka itu dipastikan akan meningkat drastis demi memenuhi kebutuhan konsumen kelas menengah ke bawah.

“Namun demikian, harus dipahami bersama, Bulog itu bukan penguasa pasar, selama rentang satu tahun stok Bulog hanya menguasai sekitar lima persen, 95 persen itu pasaran umum, dari penggilingan, distributor besar. Makanya penugasan pemerintah itu kualitasnya medium, kita hanya menjaga jangan sampai ada kelangkaan stok,” katanya.

Ihwal stabilisasi pangan jelang Ramadan, Bulog sejatinya sudah memiliki manejemen matang yang telah disiapkan jauh-jauh hari dalam upaya stabilisasi. Ditambah nantinya akan banyak program-program kolaborasi dengan pemerintah daerah dengan orientasi intervensi harga.

“Rutinitas puasa jauh hari sudah disiapkan, akan intens juga bersinergi dengan pemerintah daerah menggelar intervensi dalam berbagai kegiatan seperti pasar murah. Sudah ada persiapan dibuktikan dengan stok yang mencukupi,” tuturnya.RHT