SULTENG RAYA – Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tengah, Tenny Calvenny Soriton, mengakui, hingga kini masih banyak yang mengira BKKBN hanya mengurus alat kontrasepsi.

Menurutnya, persepsi tersebut masih pekerjaan rumah yang perlu menjadi perhatian insan BKKBN dalam rangka menyosialisasikan secara masif tugas dan fungsi serta program BKKBN.

“BKKBN tidak hanya mengurus kontrasepsi, namun secara program banyak skali yang ditangani. Harapan kami, semoga ini bisa menjadi alat bahan advokasi kelembagaan yang kuat, dan sebaiknya tidak hanya ditangani satu bidang saja,” ungkap Tenny pada Prarapat Kerja Daerah (Prarakerda) dilaksanakan Perwakilan BKKBN Sulteng di salah satu hotel di Palu, Selasa (14/2/2023).

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (Adpin), Ruwayah, selaku pemateri pada kegiata tersebut, menyebut, penyelenggaraan koordinasi satgas percepatan penurunan stunting selama ini sudah berjalan baik.

“Sulawesi Tengah ditargetkan 14 kegiatan dan semuanya telah dilaksanakan,” jelasnya.

Pada kesempatan sama, Koordinator Manager Program Satgas Stunting Sulteng, Try Nur Ekawati Lukman, menekankan tentang perlunya inovasi dalam percepatan penurunan stunting.

“Beberapa inovasi yang telah kami lakukan adalah menu bergizi anak dan konsultasi seputar stunting (Mba Sutarti), Remaja Peduli Stunting (Reting), calon pengantin mengerti stunting (Cering), dan aplikasi teman baduta” ungkapnya.

Kegiatan yang dihadiri Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (OPD KB) kabupaten/kota se-Sulteng dan Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting (Satgas PPS) se-Sulteng itu, juga dilaksanakan pemilihan ketua Perkumpulan Kepala Dinas Keluarga Berencana (Perkadis KB.

Kegiatan yang ditujukan sebagai sarana tukar pikiran antara BKKBN dengan OPD KB dan Satgas PPS itu pula dilaksanakan diskusi tentang kendala dan solusi dalam pencapaian program. */HGA