SULTENG RAYA- SMPN 6 Palu membatasi gawai di sekolah, hal itu dilagukan guna meminimalisir penggunaan di luar kepentingan pembelajaran oleh peserta didik.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala SMPN 6 Palu, Arief, mengingat saat ini sudah kembali pembelajaran secara normal di sekolah. “Karena pembelajaran saat ini sudah berjalan normal secara tatap muka, kita tidak lagi mewajibkan peserta didik untuk membawa gawai, kita tidak melarang tetapi membatasi, mengingat pembelajaran berbasis digital juga tetap dilaksanakan,” kata Kepsek kepada Sulteng Raya, Rabu (1/2/2023).
Kata Kepsek, penggunaan gawai di sekolah hanya untuk pembelajaran yang berbasis digital dan telah mendapatkan izin dari guru mata pelajaran. “Gawai dapat di bawa ke sekolah Jika ada pembelajaran yang mengharuskan peserta didik untuk menggunakan gawai, dan sebelumnya sudah ada kesepakatan bersama dengan Guru yang bersangkutan, sehingga penggunaan gawainya tetap terkontrol dan sesuai dengan pemanfaatannya,” kata Kepsek.
Sehubungan dengan itu, Kepsek berharap pembelajaran digital di sekolahnya mampu meningkatkan minat belajar peserta didik, dirinya juga berharap agar Guru mampu menyajikan pembelajaran yang kreatif dan menarik bagi peserta didik, sehingga peserta didik mampu memahami dengan baik materi yang telah disampaikan oleh Guru.
“Saya berharap pembelajaran digital di sekolah itu mampu menarik minat peserta didik, sehingga mereka semangat dalam belajar, saya juga berharap semoga para Guru mampu memberikan mereka layanan pembelajaran yang menarik, kreatif, dan inovatif, sehingga peserta didik itu lebih tertarik, dan mudah memahami materi yang diberikan, yang nantinya itu akan berdampak pada peningkatan prestasi mereka (peserta didik),” ucap Kepsek mengakhiri.JAN