SULTENG RAYA – Presiden Joko Widodo pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BKKBN menyoroti penanganan stunting oleh Kementerian/Lembaga terkait dengan memberikan biskuit ke anak untuk suplemen pencegahan stunting.
Tak sampai disitu, pada giat itu, orang nomor satu RI tersebut ikut menyoroti kasus ibu yang bikin heboh memberikan kopi saset kepada bayinya.
Presiden mengingatkan anak harus mendapat makanan yang tepat sehingga tumbuh menjadi sumber daya manusia yang unggul.
Orang nomor satu RI itu meminta hal tersebut tidak dilakukan lagi. Alternatifnya adalah anak diberikan asupan makanan bergizi seperti telur, ikan, dan sumber-sumber nutrisi lain yang memang terbukti mutakhir mengakomodasi tumbuh kembang anak.
Pada dasarnya, asupan nutrisi komplet memang menjadi solusi penanganan stunting di Indonesia. Data menunjukkan angka prevalensi stunting Indonesia 21,6 persen.
Pemerintah masih harus bekerja ekstra untuk menurunkan persentase tersebut. Pasalnya, Jokowi menekankan 2024 mendatang, angka tersebut harus turun 14 persen.
Hal yang tidak mudah dilakukan mengingat kebanyakan masyarakat kita belum melek asupan nutrisi komplet yang dikonsumsi sehari-hari. Asal kenyang, selesai!.
Disamping itu juga, fenomena yang berkembang, masyarakat kita yang pragmatis cenderung malas mengkonsumsi asupan-asupan vitamin yang sejatinya akan melengkapi nutrisi.
Berkaca dari beberapa fenomena yang berkembang di masyarakat itu, sebenarnya ada solusi yang diberikan oleh Perum Bulog. BUMN yang bergerak dibidang pangan itu memiliki salah satu produk yang bisa dikonsumsi masyarakat sehari-hari yakni ‘beras bergizi’ Fortivit.
“Beras ini memiliki kandungan vitamin komplet, terdapat dalam kernel yang dicampur dengan beras dalam satu kemasan,” kata Manager Bisnis Bulog Kanwil Sulteng Aan As Arri Wijaya, kepada Sulteng Raya, Kamis (26/1/2023).
Beberapa alasan beras Fortivit solusi tepat penanganan stunting:
PRAKTIS
Beras menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Dalam keseharian, sulit rasanya kalau tidak makan nasi satu hari saja!. Dengan demikian, dengan mengkonsumsi beras Fortivit, sudah mendapatkan nutrisi lengkap dalam kernel-kernel yang dicampur dalam kemasan beras tersebut.
NUTRISI LENGKAP
Dalam satu kemasan Fortivit, nutrisi komplet telah tersedia seperti vitamin A, vitamin B1, B3, B6, B12, asam folat, zat besi dan seng (Zn). Sangat sesuai dikonsumsi dalam pola gaya hidup sehat dan tumbuh kembang anak-anak serta ibu hamil.
MUDAH DIDAPAT
Bulog memiliki channel-channel UMKM dalam Rumah Pangan Kita (RPK) yang menjual produk-produk mereka, termasuk beras Fortivit. RPK dengan mudah bisa kita temui di setiap daerah. Bahkan di Sulteng, sudah ada ribuan UMKM dalam skema kemitraan RPK tersebut. Selain itu, konsumen juga bisa melakukan order di platform belanja online, produk ini sudah tersedia.
HARGA TERJANGKAU
Harga beras Fortivit masih sangat bisa dijangkau oleh seluruh kalangan. Dalam kemasan satu kilogram, beras ini dibanderol dengan harga Rp25.000. Sepadan dengan manfaat yang diberikan untuk tubuh manusia. Hitung-hitungannya, jika membeli beras kemudian membeli juga vitamin untuk asupan nutrisi, konsumen akan merogoh kocek lebih dalam.
MISI BULOG UNTUK INDONESIA SEHAT
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa produk ini dihadirkan untuk mengakomodasi fenomena masyarakat pragmatis akan asupan vitamin. Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, dalam beberapa kesempatan menyampaikan, Fortivit dihadirkan untuk keluarga Indonesia demi misi mulia memenuhi asupan nutrisi komplet masyarakat. RHT