SULTENG RAYA – Rumah Sakti (RS) Budi Agung melakukan pergantian Direktur Utama (Dirut) dari pejabat sebelumnya, dr Ida Bagus Yadnya Putra digantikan pejabat baru dr M Fachri M Nur Rahmatu.

Serah terima jabatan (sertijab) tersebut ditandai dengan penyerahan pataka RS Budi Agung dari dr Ida Bagus Yadnya Putra kepada dr M Fachri M Nur Rahmatu di salah satu hotel di Kota Palu, Minggu (22/1/2023). Acara sertijab itu juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RS Budi Agung ke-41.

Dalam sambutannya, dr Fachri menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada owner dan pihak yayasan RS Budi Agung yang telah memberikan amanah kepadanya untuk memimpin rumah sakit tersebut. Putra bungsu Anggota DPRD Sulteng, HM Nur Dg Rahmatu ini mengaku kaget atas jabatan yang diberikan kepadanya.

“Jujur sampai tadi malam (Sabtu malam, red) saya tidak menyangka diamanahkan dengan jabatan ini. Dulu kalau bukan karena dr Ida, saya tidak mungkin ada di Budi Agung. Waktu itu pascagempa, saya menawarkan diri untuk membantu di Budi Agung, karena banyak dokter yang berhalangan memberikan pelayanan. Saya tidak menyangka ternyata saya sampai pada jabatan ini,”ujarnya.

Fachri  berharap, adanya kerja sama  dengan jajaran manajemen, dokter, tenaga medis dan semua pihak yang terlibat dengan RS Budi Agung untuk bersama-sama memajukan rumah sakit yang sudah baik tersebut menjadi lebih baik lagi.

“Jabatan ini merupakan lompatan yang sangat besar yang tidak saya duga selama ini. Insya Allah, saya akan menjalankan amanah yang diberikan ini dengan penuh tanggung jawab. Dan kepada seluruh teman-teman  di rumah sakit, khususnya dr Ida dan dokter-dokter ahli yang lain, serta teman dokter sejawat, mohon kiranya ada masukan dan saran kepada saya, karena yang lebih berpengalaman  dan lebih paham tentang rumah sakit adalah teman-teman semua,”harapnya.

Fachri  juga meminta, agar dia diingatkan dan ditegur bila ada kesalahan dan kekurangan.

“Saya sangat butuh motivasi dan support. Saya menganggap masukan itu bukan sebuah penghalang, tapi sebaliknya merupakan dukungan kepada saya untuk menjadi pemimpin yang lebih baik dan adil,” jelasnya.

dr Fachri mungkin merupakan direktur rumah sakit termuda di Sulteng. Putra pasangan H Moh Nur Dg Rahmatu, SE dengan Halifa ini masih berusia 32 tahun . Dia lahir di Palu pada tanggal 28 Februari 1991.

Sementara itu ayah kandung dr Fachri yang juga anggota DPRD Sulteng, H Moh Nur Dg Rahmatu menyampaikan rasa bangga atas amanah yang diberikan kepada putranya. Dia berharap dr Fachri mampu menjalankan amanah tersebut untuk menjadikan rumah sakit Budi Agung semakin maju kedepan.

“Sebagai orang tua tentunya saya merasa bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada anak saya. Saya akan mensuportnya  agar terus bekerja lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada para pasien. Semoga rumah sakit Budi Agung semakin maju dan semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan,”jelasnya.  AJI