SULTENG RAYA – Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, Welli, menunjukkan komitmen institusi dalam meningkatkan kompetensi petugas Pemasyarakatan dengan mengikuti Pembukaan Pelatihan dan Pendampingan Kewirausahaan Berbasis Ekonomi Kerakyatan pada Rabu (12/11/2025).

Acara ini diselenggarakan untuk Pembimbing Kemasyarakatan (PK), Asisten Pembimbing Kemasyarakatan (APK), dan Petugas Pemasyarakatan (Petugas Pas) di Aula Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Palu, yang berlangsung selama dua hari mulai dari tanggal 12-13 November 2025.

Kehadiran Kepala LPKA Palu, Welli, dalam kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan penuh terhadap upaya peningkatan kapasitas petugas, khususnya dalam aspek pembinaan kemandirian klien Pemasyarakatan, termasuk anak binaan.

Selain Kepala LPKA, turut menjadi peserta adalah Kepala Sub Seksi Pembinaan (Kasi Pembinaan), Ida Bagus, serta Staf Subseksi Pendidikan dan Bimbingan Kemasyarakatan (Bimkemas), I Made Nana. Partisipasi aktif ini menegaskan komitmen LPKA Palu untuk mengadopsi dan mengimplementasikan model kewirausahaan berbasis kerakyatan dalam program pembinaan bagi anak binaan, menjadikannya bekal yang relevan dan aplikatif.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam sambutan pembukaan, menekankan pentingnya pelatihan ini. Ia menyoroti peran strategis petugas Pemasyarakatan sebagai ujung tombak dalam mempersiapkan kemandirian klien Pemasyarakatan agar mampu berdaya saing setelah bebas.

“Petugas Pemasyarakatan, baik PK, APK, maupun Petugas Lapas/Rutan/LPKA, hari ini bukan hanya menjalankan tugas pengamanan dan pembinaan rutin, tetapi harus menjadi ‘Agen Perubahan’. Kewirausahaan berbasis ekonomi kerakyatan adalah kunci agar klien kita tidak lagi kembali ke jalan yang salah, melainkan memiliki bekal usaha yang riil dan dapat diterima masyarakat,” tegas Bagus.

Kepala LPKA Palu, Welli, menyambut baik inisiatif pelatihan ini dan melihatnya sebagai momentum penting untuk penguatan pembinaan, terutama bagi anak binaan. “Pelatihan ini memiliki makna yang sangat mendalam. Keterampilan adalah modal utama untuk menghadapi tantangan masa depan. Kami ingin Anak Binaan memiliki bekal keterampilan yang bisa mereka gunakan setelah kembali ke masyarakat. Kewirausahaan bukan hanya soal seni, tapi juga soal kesabaran, ketekunan, dan nilai ekonomi yang menjanjikan,” ujar Welli, menegaskan fokus LPKA Palu pada pembekalan skill yang bernilai ekonomi bagi anak binaan.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam dan keterampilan praktis kepada seluruh petugas yang hadir, sehingga mampu menciptakan program pembinaan kemandirian yang lebih inovatif, terarah, dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Tujuannya adalah memastikan setiap klien Pemasyarakatan, khususnya anak binaan, memiliki jalan yang terang menuju kemandirian dan keberhasilan setelah menjalani masa pembinaan.*/YAT