SULTENG RAYA – Islamic Relief Indonesia (Yayasan Relief Islami Indonesia) menggelar Lesson Learned dan workshop evaluasi serta tinjauan program Deepening Role of Faith and Religius Places in Disaster Risk Management (DROFLERD-DRM), yang telah dilaksanakan di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng). Acara tersebut bertempat di Ball Room Hotel Best Western Plus Coco Palu, Selasa (25/11/2025).
Ceo Yayasan Relief Islami Indonesia, Nanang Subana Dirja dalam sambutannya menyampaikan, terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, khususnya perwakilan lintas agama (Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu), yang telah bahu membahu mendukung kegiatan yang telah dilaksanakan yakni penyusunan dokumen-dokumen penanggulangan bencana yang melibatkan peran dari para tokoh agama.
“Ini pemikiran yang sangat mulia, bagaimana peran para tokoh agama dapat membina umat dalam hal pengurangan risiko bencana serta menciptakan ketangguhan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana,”jelasnya.
Menurutnya, kolaborasi lintas agama terus didorong oleh Islamic Relief, khususnya ketika bencana terjadi, bagaimana para tokoh agama berperan menangani bencana. Dia melanjutkan, Pada Lesson Learned kali ini, pihaknya menguraikan program yang telah dijalankan dalam 5 tahun terakhir ini, untuk membangun ketangguhan masyarakat, khususnya para tokoh agama dalam menghadapi bencana, gempa bumi, likuefaksi dan tsunami.