SULTENG RAYA – Sejak pagi, antrean warga sudah terlihat mengular di tiga titik lokasi berbeda: Kelurahan Kampal, Mako Polsek Sausu, dan Desa Lemusa. Senyum lega tampak dari wajah mereka ketika berhasil membawa pulang beras dengan harga terjangkau. Sabtu (12/9/2025) itu, Polres Parigi Moutong bersama Perum Bulog menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM), sebuah inisiatif yang lahir dari kepedulian untuk meringankan beban masyarakat.
Setiap sak beras isi lima kilogram hanya dibanderol Rp60 ribu, jauh di bawah harga pasaran. Tak heran, ratusan warga berbondong-bondong datang. Dalam waktu singkat, 600 sak beras atau sekitar tiga ton ludes terjual.
“Alhamdulillah, berasnya bagus dan harganya lebih murah dari pasar. Program ini sangat membantu kami,” ungkap seorang warga dengan wajah sumringah.
Bagi Polres Parigi Moutong, kegiatan ini bukan sekadar soal menjual beras. Lebih dari itu, telah menjadi ruang kebersamaan.
Kapolres Parigi Moutong melalui Kasi Humas, Iptu Sumarlin, menegaskan bahwa kehadiran polisi tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga ikut hadir memberikan solusi nyata.
“Kami ingin masyarakat merasakan manfaat langsung, sekaligus mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan,” ujarnya.
Kegiatan pasar murah itu berjalan tertib, tanpa keluhan, dan penuh suasana kekeluargaan. Di balik transaksi sederhana, terselip pesan solidaritas: bahwa kepolisian dan masyarakat bisa berjalan beriringan, saling menguatkan dalam menghadapi tantangan hidup.
Gerakan Pangan Murah ini diharapkan tidak berhenti di sini. Semakin sering diadakan, semakin banyak pula masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya. Karena di setiap karung beras yang dibawa pulang, tersimpan harapan akan hidup yang lebih tenang dan terjangkau.*/AJI