Oleh. Febri Ghiyah Baitul Ilmi / Pengamat Sosial
Ormas (Organisasi Masyarakat) merupakan organisasi yang dibentuk secara sukarela oleh masyarakat yang memiliki peran dalam pembangunan baik pembangunan ekonomi, politik, agama, dan sosial. Selain itu, Ormas juga bisa menjadi mitra pemerintah dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara. Jumlah Ormas Di Indonesia semakin menjamur, yakni sebanyak 554.692. Mirisnya, oknum ormas justru berbuat selayaknya preman seperti pungli, pemalakan, kekerasan, penganiayaan, serta merusak fasilitas umum yang dapat meresahkan masyarakat.
Melihat premanisme yang semakin merajalela dan meresahkan masyarakat. Beberapa daerah termasuk Kepala Kanwil Kemenkum Sulteng memfokuskan peran strateginya dalam mengatasi Ormas bermasalah, dengan cara membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang dibahas dalam Rapat Koordinasi Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Sulawesi Tengah yang digelar di Kantor Binda Sulteng, pada (14/5/2025). Satgas ini menjadi langkah strategis dalam situasi yang aman, tertib, kondusif, serta meningkatkan kesadaran hukum bagi masyarakat Sulawesi Tengah, (mercusuar.web.id, 16/5/2025).
Pembentukan satgas disetiap daerah merupakan dorongan dari pemerintah pusat, agar setiap daerah memiliki tameng dalam mengatasi premanisme. Pasalnya, di Jawa Barat Satgas telah terbentuk selama satu bulan, namun aksi premaisme masih saja merajalela. Bahkan aksi premanisme sampai berani membakar mobil polisi di Depok, dan mengganggu jalannya investasi raksasa BYD, yaitu investasi mobil listrik asal Cina yang berada di Subang. Menurut Ketua Wakil MPR, Eddy Soeparno, situasi ini akan merusak citra keamanan di Indonesia dan membahayakan investasi, karena keamanan adalah hal paling mendasar dalam investasi.
Penyebab Premanisme
Premanisme merupakan cara atau gaya hidup individu maupun kelompok yang seperti preman, biasanya dalam mengatasi sebuah masalah menggunakan kekerasan. Adapun beberapa penyebab premanisme yaitu: