SULTENG RAYA- Pihak Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Palu hingga saat ini masih terus memperjuangkan 169 siswanya Eligible agar bisa  masuk dalam proses Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Tahun 2025.

Pasalnya, 169 siswa tersebut terancam tidak masuk dalam proses SNBP Tahun 2025 akibat terjadinya proses gagal finalisasi nilai dan finalisasi akhir data oleh operator pada aplikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Atas kegagalan tersebut, Plt. Kepala MAN 2 Palu, Nihayati Rugaiyah, S.Pd.,M.Pd dengan penuh kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya baik kepada orang tua siswa maupun kepada siswa.

“Kami menyampaikan permohonan maaf, dan memastikan akan terus memperjuangkan sampai batas yang kami miliki,”ujarnya, Jumat (7/2/2025).

Sebelumnya, koreksi pembaharuan data telah dilakukan pada EMIS Madrasah di bulan Desember 2024. Namun pada proses aliran data (penarikan data dari EMIS ke SNPMB oleh PUSDATIN) PUSDATIN menarik data lama yang belum berubah.

“Sistem aliran data madrasah untuk SNPMB itu adalah SNBP menarik dari PUSDATIN, dan PUSDATIN mengambil data dari EMIS Madrasah, namun sayangnya data yang diambil oleh PUSDATIN adalah data lama yang belum direvisi,”jelas Kamad.

Hal itu diketahui setelah sejumlah siswa Eligible yang tidak bisa membuat akun pada bulan Januari 2025. Atas dasar itu, operator telah mengajukan setidaknya 12 kali pengajuan perubahan data dan permohonan perpanjangan waktu pengisian finalisasi nilai dan finalisasi akhir ke helpdesk panitia SNPMB dengan harapan memberikan kesempatan dan hak yang sama bagi setiap siswa.

Namun sayang, upaya tersebut belum membuahkan hasil karena pada saat itu EMIS Madrasah juga dalam kondisi maintenance dan dapat dibuktikan dari notivikasi yang ada. Meskipun ada masa perpanjangan selama tiga hari, dari tanggal 3-6 Februari 2025. Namun sayang MAN 2 Palu tidak memiliki akses untuk masuk.

Menanggapi gagal finalisasi tersebut, pihak MAN 2 Kota Palu yang diwakili oleh Plt. Kepala Madrasah bersama operator telah berupaya melakukan koordinasi dengan pihak Direktorat KSKK Madrasah dan DIKDASMEN secara langsung di Jakarta, namun upaya tersebut juga belum membuahkan hasil.

“Namun sekali lagi kami memastikan akan terus berupaya, hingga batas akhir,”sebut Kamad. ENG