SULTENG RAYA- Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III Palu membangun Embung Pendidikan di Universitas Tadulako menelan anggaran sekitar Rp12-15 Miliar.

Saat ini pembangunan tahap awal telah dimulai dengan kucuran dana Rp6 Miliar, desain bangunan embung tersebut murni karya para guru besar (Professor) yang ada di Untad. Dibangun di depan Fakultas Teknik dengan nama Embung Rano Tadulako.

Embung tersebut menampung air berkapasitas 12 ribu liter kubik dengan luasan area 500 Meter. Ini akan menjadi embun pendidikan kedua di wilayah Indonesia Timur setelah Universitas Hasanuddin Makassar, sekaligus menjadi embun pendidikan pertama desainnya murni karya sendiri.

Embung pendidikan ini tidak hanya berfungsi sebagai konserfasi maupun penelitian, namun dapat sebagai miniatur tehnik sipil khususnya pengairan. “Mahasiswa Teknik Untad dapat berpraktek langsung di embung ini,”sebut Kepala BWSS III Palu, Dedy Yudha Lesmana, Selasa (15/10/2024).

Para penyusun desain embung ini juga sebut Dedy sudah memperhitungkan dan mengantisipasi hal-hal teknis seperti kehilangan air, dan konstruksinya juga sudah didesain sedemikian rupa dilapisi geomembran dan diatasnya digunakan bolder.

Sisi kiri kanan juga akan dibangunkan pengamanan bagi pengunjung. “Embung ini menggunakan sumber air dari tanah dan hempasan air hujan jika debit air tinggi, sementara pembuangannya diarahkan ke drainase yang ada,”jelasnya.

Rektor Untad, Prof. Dr. Amar, ST., MT mengucapkan terimakasih kepada PUPR RI dan BWSS III Palu yang telah menerima usulan kampus ini untuk dibangunkan Embung Pendidikan sebagai sarana pendidikan bagi mahasiswa, bahkan embung  ini bisa multi fungsi, karena dapat dijadikan tempat healing, dan Outbound bagi mahasiswa.

“Tidak kalah penting adalah retistensi air, seperti jika terjadi banjir atau kekurangan air. Bahkan bisa digunakan untuk mensuplai kebutuhan masyarakat sekitar. Ini bukan hanya untuk Untad namun juga untuk masyarakat sekitar,”sebut Prof Amar.  ENG