SULTENG RAYA – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Donggala melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) pelaksanaan Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba, di salah satu hotel di Donggala, Senin (17/4/2023).
Sub Koordinator P2M, Markus yang membuka kegiatan itu mengatakan, program ketahanan Keluarga Anti Narkoba merupakan salah satu upaya strategis dalam implementasi pelaksanaan program P4GN secara utuh dan terintegrasi antar bidang, baik internal BNN maupun lintas sektor.
Kata Markus, keluarga merupakan lingkungan awal kehidupan individu untuk belajar mengambil keputusan yang tepat atau salah, terutama saat individu beranjak remaja dan memiliki lingkungan kehidupan lain di luar keluarga. Oleh karena itu, sangat penting bagi keluarga untuk melindungi anggota keluarga dari pengaruh negatif lingkungan dimana dia berada.
“Untuk itu, pentingnya melindungi keluarga dari hal-hal yang bisa merusak kesehatan dan masa depannya,” ujar Markus.
Markus melanjutkan, Rakor tersebut bertujuan untuk membangun komitmen dengan Kepala Desa/Lurah dan perangkatnya dalam mendukung program ketahanan Keluarga Anti Narkoba. Juga menentukan lokus serta menentukan peserta/keluarga yang akan dijadikan sasaran kegiatan intervensi ketahanan Keluarga Anti narkoba.
“Terakhir melakukan kegiatan Intervensi yang dilaksanakan sebanyak empat kali selama empat Minggu dan diikuti oleh 10 keluarga yang terdiri dari 1 orang tua dan 1 anak,” jelas Markus.
Kegiatan Rakor tersebut, diikuti sebanyak 10 orang peserta yang berasal dari Aparat Desa Loli Oge dan Kelurahan Kabonga Besar, serta menghadirkan dua narasumber, masing-masing Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Donggala yang diwakili oleh Sub Koordinator P2M dengan membawakan materi Program Bisnis Pelaksanaan Ketahanan Keluarga Anti Narkoba dan Fadhilah, Psikolog dengan membawakan materi Pelaksanaan Intervensi Keterampilan Hidup Keluarga Anti Narkoba.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab/diskusi dan terpetakannya 10 keluarga yang akan mengikuti Program Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba dan dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan. ENG