“Melalui program TJSL, PLN ingin memastikan siswa SMK memiliki keterampilan yang sejalan dengan arah transformasi industri, terutama di sektor energi hijau. Mereka bukan hanya calon tenaga kerja, tetapi juga agen perubahan menuju Net Zero Emission,” ujarnya.
Usman menambahkan, sinergi antarlembaga sangat penting dalam membentuk ekosistem energi berkelanjutan.
“Kami percaya, dengan kerja sama antara PLN, sekolah, dan mitra industri, akan lahir SDM unggul yang mampu menjawab tantangan global di bidang energi dan teknologi,” tambahnya.
Dalam kegiatan ini, siswa dibimbing oleh narasumber dari PT Percik Daya Nusantara, Hanopa Abdul Hidayah, bersama tim Volto Mekanik. Materi pelatihan mencakup pemahaman komponen kendaraan listrik hingga praktik instalasi unit konversi.
Dari sisi teknis, Assistant Manager Konstruksi PLN UP3 Palu, Alfhais Billy Wahongan, menegaskan pelatihan ini adalah wujud nyata komitmen PLN dalam mendukung pendidikan vokasi.
“Kendaraan listrik, energi surya, dan sistem kelistrikan modern membutuhkan talenta muda yang bukan hanya memahami teori, tetapi juga memiliki pengalaman praktik. Inilah bentuk investasi jangka panjang kami,” jelasnya.
Selain itu, pelatihan juga memperkenalkan konsep electrifying lifestyle kepada siswa sebagai bagian dari perubahan gaya hidup berbasis energi bersih. PLN terus mendorong pertumbuhan kendaraan listrik di masyarakat, antara lain melalui penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sejumlah titik strategis, termasuk di Kota Palu.*HJ