SULTENG RAYA – Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Palu, mencatat peningkatan lalulintas komoditas perikanan melalui Pelabuhan Wani-Taipa-Pantoloan sejak Mei hingga Agustus 2020, mengalami peningkatan.
“Selama Pandemi Covid-19, lalu lintas komoditas perikanan melalui pelabuhan Wani-Taip-Pantoloan, sebelumnya pada April 2020 sebesar 825.015 kg, naik berturut-turut pada Mei, Juni, Juli dan Agustus yaitu 813.455 kg, 1.023.895 kg, ke 1.414.430 kg dan 999.079 kg,” kata Kasubsi Pengawasan, Pengendalian dan Informasi (Kasubsi Wasdalin) SKIPM Palu, Irmawan Syafitrianto, Selasa (22/9/2020).
Menurutnya, komoditas dominan dilalulintaskan, yakni ikan layang, bandeng, selar, kembung, cakalang dan ikan deho. Daerah tujuan pengiriman Tarakan, Balikpapan, Samarinda, Surabaya dan Jakarta.
Dibandingkan dengan pintu pengeluaran area Tolitoli dan Bandara Palu, Pelabuhan Wani-Taipa-Pantoloan-Lolu merupakan paling tinggi nilai rupiahnya.
“Melalui, Pelabuhan Wani-Taipa-Pantoloan-Lolu komoditas perikanan yang dilalulintaskan Rp33,7 miliar, sedangkan pada wilayah pengeluaran Bandara Palu dan Tolitoli masing-masing hanya sebesar Rp7,672 miliar dan Rp6,6 miliar,” ucapnya.
Seharusnya nilai besarnya sumber daya ikan asal Sulawesi Tengah yang dilalulintaskan antarprovinsi itu, mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Sulteng.ULU
Komentar