oleh

RUSDY MASTURA, Bapak Pembangunan Kota Palu

-Kota Palu-dibaca 1,866 kali

JANGAN bercita-cita jadi manajer, tapi jadilah seorang pemimpin. Seorang pemimpin tidak bisa sukses bila hanya bertindak sebagai manajer, kecuali jika pemimpin itu menjalankan tugas leadershipnya dengan baik.

Prof Muhammad Basir – Rektor Untad Palu

 

Oleh: Agus Panca Saputra/Irwan

 

Walikota Palu, Rusdy Mastura merupakan contoh pemimpin terbaik yang ada di Kota Palu. Cudy-sapaan akrabnya, memiliki pikiran yang jauh melampaui zamannya. Selain itu, Cudy memiliki massa yang sangat loyal, baik bawahannya langsung di pemerintahan maupun masyarakat Kota Palu secara umum.

Kepemimpinan Cudy memang patut diteladani. Dia nyaris tidak punya musuh di Tanah Kaili. Bahkan sekali berinstruksi, ribuan bahkan ratusan ribu orang yang tinggal di Kota Palu mematuhi.

Disamping sosok yang merakyat, Cudy juga bukanlah seorang politisi yang kerap ingkar janji. Dia selalu berupaya mewujudkan apa yang menjadi mimpinya dan apa yang menjadi mimpi rakyat Kota Palu. Selama 10 tahun terakhir, orang-orang yang telah lama tinggal di Kota Kaledo ini jelas tidak menampik, jika Cudy, telah banyak memberi perubahan bagi kota ini.

Dulu, hanya sedikit orang yang mengenal Kota Palu. Tapi saat ini, lebih dari 1.000 orang keluar masuk melalui Bandara Mutiara Sis Aljufri setiap hari. Setiap tahun, angka pertumbuhan ekonomi Kota Palu melebihi 10 persen. Angka ini jauh diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya bermain di angka 5-6 persen. Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi ini, maka keadaan masyarakat Kota Palu pun berubah cukup tajam.

Terobosan Cudy dalam membangun Kota Palu dimulai dari peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mpanau, awal 2007 silam. PLTU Mpanau dan Jembatan Palu IV yang dibangun pada masa Gubernur Aminuddin Ponulele menjadi daya tarik Kota Palu.

Dengan hadirnya PLTU Mpanau, kebutuhan listrik di kota ini tercukupi. Masyarakat sangat jarang mengalami pemadaman listrik secara bergilir. Selain itu, sektor ekonomi tumbuh, karena terpenuhinya kebutuhan listrik.

Baca Juga :   Gubernur Rusdy: Selamat HUT ke-45 Palu, Kota Impian Bersama

Setelah membangung PLTU Mpanau, Cudy kembali melakukan lompatan ekonomi. Politisi Partai Golkar ini merubah Terminal Masomba menjadi sebuah supermarket modern bernama Mall Tatura.

Awalnya, pembangunan Mall Tatura ini diprotes oleh berbagai kalangan, utamanya para pedagang di terminal maupun Pasar Masomba. Namun setelah Mall Tatura ini selesai dibangun dan merekrut banyak karyawan yang tinggal di seputaran Pasar Masomba, situasinya pun berubah.

Ketika diresmikan, berbondong-bondong masyarakat menuju pusat perbelanjaan baru saat itu. Bahkan, banyak masyarakat dari pelosok yang diangkut dengan truck hanya untuk berbelanja atau bermain di mall pertama di Kota Palu itu.

Mall Tatura menjadi pencetus kebangkitan usaha di Kota Kaledo ini. Sejumlah investor dengan merek-merek ternama dari Jakarta masuk ke Kota Palu. Karena tingkat konsumerisme di Kota Palu tinggi, perusahaan-perusahaan dengan brand-brand ternama itu pun ‘hidup’ dan berkembang.

Setelah Mall Tatura terbangun dan menuai hasil, investor lain pun tertarik membangun sebuah mega mall. Pada tahun 2013 lalu, Cudy kembali meletakkan batu pertama pembangunan Grand Mall Palu. Grand Mall ini tak hanya mengundang investor tingkat nasional, namun juga investor tingkat internasional.

Belum kelar pembangunan Palu Grand Mall 100 persen, pemerintah Kota Palu kembali melakukan lompatan ekonomi besar. Pantai Teluk Palu sebagiannya direklamasi. Saat ini, proses reklamasi masih berlangsung. Tapi paling tidak, investasi reklamasi ini bernilai triliunan rupiah, karena didalamnya akan dibangun sebuah area publik yang lebih representatif, mega hotel, kondominium hingga taman hiburan di atas air (water park). Sejumlah brand-brand ternama seperti Holland Bakery juga rencananya akan menanamkan modalnya di atas areal reklamasi itu.

“Saya sudah lebih 20 tahun tinggal di Kota Palu. Saya akui, Walikota Palu telah merubah kota ini sangat baik. Ini sangat luar biasa,” kata salah seorang pengusaha keturunan Tionghoa yang ditemui wartawan belum lama ini.

“Ketika reklamasi pantai ini telah berjalan bagus dan selesai, saya yakin, Manado akan terlewati. Saingan Kota Palu hanya Makassar di Pulau Sulawesi,” katanya lagi.

Baca Juga :   Workshop Detasering 2023 STPL Palu Tingkatkan Mutu-Kualitas Pendidikan

PERSIAPKAN SDM

Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya ekonomi di Kota Palu, pemerintah juga harus mengimbangi dengan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal. Karena, biar bagaimanapun, masyarakat Kota Palu harus menikmati pertumbuhan dan perkembangan Kota Palu ini. Jangan sampai, warga asli Kota Palu hanya menjadi penonton di daerah sendiri.

Untuk memenuhi dan menghasilkan SDM yang handal dan siap bersaing dengan masyarakat dari daerah lain, Walikota Palu membuat terobosan baru bertajuk Pendidikan Vokasi. Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu, yang mencakup program pendidikan diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4 yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1. Dengan memiliki keahlian, maka masyarakat Kota Palu bisa terberdayakan.

SMK Negeri 1 yang membidangi perhotelan, tata boga dan salon kecantikan merupakan salah satu contohnya. Begitupula dengan SMK Negeri 2, yang membidangi keahlian akuntansi, perkantoran, pemasaran, koperasi dan multimedia. Sementara SMK 3 Palu melatih remaja dalam bidang otomotif, pertukangan dan kelistrikan.

Selain itu, SMK Negeri 4 Palu , SMK Negeri 5, SMKN 6 Palu, SMKN 7 Palu dan SMKN 8 Palu melatih generasi-generasi muda Kota Palu untuk menguasai teknik social kemasyarakatan, kerajinan rotan, kerajinan rumput laut, kelautan dan pertambangan.

Dengan program-program keahlian ini, pengusaha Kota Palu tidak kesulitan dalam mencari pekerja yang sesuai dengan kebutuhannya. Contohnya, bertumbuhnya hotel di Kota Palu, tidak menyulitkan pengelola hotel mencari karyawan yang mengerti dengan bidang perhotelan. Begitupula di bidang-bidang usaha lainnya.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Untuk menekan angka kemiskinan di Kota Palu, Walikota Rusdy Mastura juga memiliki terobosan-terobosan. Masyarakat yang miskin dan menganggur, diberdayakan pada program-program tertentu seperti program padat karya.

Sebelum memberdayakan masyarakat miskin dan pengangguran, pemerintah telah menyediakan sarana tinggal yang cukup layak seperti Layana Sosial yang terletak di Kelurahan Layana Indah. Seluruh warga Layana Sosial diberikan fasilitas rumah dan kebun. Bahkan, bagi warga yang memiliki keahlian beternak, pemerintah juga memfasilitasi permodalannya.

Baca Juga :   PT SMS Bersama Dekopinwil Sulteng Kolaborasi Bentuk Koperasi Produsen Bidang Pertambangan

Di Kelurahan Talise, pemerintah juga menyiapkan lahan untuk 1.000 kepala rumah tangga. Pemberian lahan ini dilakukan pada program bertajuk Zero Poverty yang kini tengah berjalan baik.

Sementara untuk warga Kota Palu secara keseluruhan, Cudy juga menjadikan Palu sebagai Kota Sadar Hak Asasi Manusia. Kota Sadar HAM ini mendapat pengakuan dari Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) RI Abdul Haris Semendawai.

KEK PALU

Terakhir, yang membuat Kota Palu ini berbeda dari kota-kota lainnya adalah penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kota ini bakal tambah maju seiring masuknya investor berskala besar di KEK yang berlokasi di wilayah Palu Utara. Program KEK ini bahkan menyerap tenaga kerja hingga 500 ribu orang.

Tentu saja, KEK ini adalah buah karya terbesar bagi Cudy dan jajarannya. Penetapan Kota Palu sebagai KEK membuka mata dunia terhadap kota yang dulunya berjuluk ‘Kota Debu’ ini.

Sebagai pemimpin sejati, selayaknya Cudy dicontohi dan diteladani. Siapapun penggantinya pada Pemilihan Walikota Palu tahun 2015 mendatang, harus memiliki visi dan misi yang sama dengan Cudy. Jika tidak atau berlainan, tentu arah Kota Palu menjadi berubah.

“Pertumbuhan ekonomi yang baik ini, membuat iklim investasi di Kota Palu menjadi bagus. Dengan ditetapkannya Kota Palu sebagai KEK, kita mengalahkan enam kota lain yang menjadi saingan kita,” kata Walikota Rusdy Mastura, kemarin (26/9).

Dia menambahkan, saat ini Kota Palu telah sejajar dengan kota-kota lain seperti Manado dan Makassar. Dulu, kata dia, Kota Palu selalu berada di bawah ranking kota-kota lain di Sulawesi ini.

Cudy mengatakan, dukungan masyarakat Kota Palu terhadap kemajuan wilayah ini juga cukup besar. Kebersamaan ini menurut dia, harus terus dijaga dan dipelihara.

“Saya meminta agar masyarakat terus menjaga keamanan wilayahnya, sehingga ketika wilayah ini aman, pembangunan kota ini bisa terus berjalan dengan baik,” singkatnya. ***

Komentar

News Feed