oleh

Puluhan Truck Mengular di Pertamina

-Kota Palu-dibaca 1,203 kali

SULTENG POST – Puluhan truck mengular di sejumlah pertamina di Kota Palu. Hal ini terjadi karena pasokan solar di sejumlah SPBU terhambat.

Pantauan wartawan, SPBU yang berada di kawasan eks Tanah Runtuh, sejak Senin pagi (15/9) kembali mengalami kekurangan pasokan suplai BBM. Hal tersebut sontak membuat para warga yang akan mengisi BBM di SPBU tersebut menggerutu dan kesal.

Salah seorang sopir truck, Asle, mengeluhkan kelangkaan BBM yang kembali terjadi di Kota Palu. Pasalnya, Asle yang juga supir pengemudi mobil tabung oksigen untuk digunakan di rumah sakit, harus mengantarkan tabung oksigen tersebut dengan tepat waktu. Akibat kelanggkaan BBM tersebut, ia pun mengalami keterlambatan.

Baca Juga :   Tarian Raigo Kini Tercatat Sebagai KIK

Selain itu, ia juga mengesalkan sikap yang diambil oleh pemerintah yang tidak tegas dalam mengambil sikap terhadap isu kenaikan BBM. Diakuinya, ketidaktegasan tersebut dapat dilihat dari lambannya pemerintah dalam menentukan sikap. Menaikkan BBM atau menangguhkannya.

“Saya sudah menunggu disini sejak jam sembilan pagi. Sementara saya harus mengantarkan tabung oksigen di rumah sakit Parigi. Kalau bensin tidak ada begini, saya akan terlambat sampai disana. Siapa yang mau tanggung jawab kalau ada pasien yang mati disana, hanya gara-gara oksigennya lambat datang,” katanya dengan kesal.

“Pemerintah jangan hanya melempar isu kenaikan BBM. Akhirnya kita juga warga yang kena dampaknya. Sekarang ini, belum naik BBM semua bahan-bahan kebutuhan pokok juga sudah ikut naik. Apalagi, antrean panjang di pertamina begini. Ini semua membuat kita masyarakat kecil menderita,” tambahnya.

Baca Juga :   Pimpin Upacara Harhubnas 2023, Wali Kota Hadianto Sampaikan Pesan Menhub ke Insan Transportasi di Palu

Sementara itu, salah seorang petugas di SPBU tersebut, Victor mengatakan, keterlambatan tersebut disebabkan pasokan BBM lambat tiba di Depo Pertamina di Loli Kabupaten Donggala.

Di Kecamatan Palu Utara, hal serupa juga terjadi. Antrean panjang terjadi di dua Pertamina yang ada di Kecamatan Palu Utara dan Tawaeli, Senin dinihari (15/9).

Tidak adanya bensin dan solar membuat sebagian warga harus mencari penjual bensin eceran agar mereka bisa berangkat kerja tepat waktu. Sebagian warga lain masih rela menunggu hingga bensin tersebut ada.

“Daripada mau menunggu bikin terlambat, mending saya isi eceran saja,” kata warga yang ingin berangkat kerja.

“Lebih baik saya batunggu disini daripada saya harus pulang balik lagi, masalahnya rumahku terlalu jauh,” kata warga yang sedang menunggu datangnya bensin.

Baca Juga :   Porseni Tavanjuka Diharapkan Perkuat Kebersamaan Masyarakat

“Sudah hampir satu minggu bensin dan solar begini. Selalu ada nanti jam-jam 11. Pas ada antrean sangat panjang sampai di pinggir jalan Trans Sulawesi ini,” kata salah seorang pedagang. SADLI/BURIK

Komentar

News Feed