SULTENG POST – Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan II tahun 2014 berada di level 2,35 persen. Angka ini lebih rendah dibanding capaian ekonomi pada triwulan I 2014 sebesar 2,60 persen dan 10, 87 persen pada triwulan yang sama tahun 2013.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulteng, Purjoko dalam buku Kajian Ekonomi Regional (KER) Sulteng triwulan II tahun 2014 menyebutkan, penurunan kinerja produksi dan ekspor tambang pasca kebijakan larangan ekspor mentah minerba dan menurunnya kinerja subsector perkebunan menjadi faktor utama memburuknya perekonomian pada triwulan II tahun 2014.
Purjoko mengatakan, di sisi penggunaan, pertumbuhan ekonomi Sulteng terutama ditopang oleh kelompok investasi dengan andil sebesar 6,60% diikuti konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba dan konsumsi pemerintah dengan andil masing -masing sebesar 6,30% dan 1,79%.
Sementara di sisi sektoral, sektor pertanian, sektor jasa- jasa dan sektor bangunan memiliki kontribusi terbesar dengan masing- masing sumbangan sebesar 2,16%, 1,32% dan 1,05%.
Berdasarkan strukturnya, PDRB Sulawesi Tengah melanjutkan tren
pergeseran dari tahun – tahun sebelumnya yang dominan ditopang oleh sector primer kini justru ditopang oleh sektor tersier.
Selain itu, lanjut Purjoko, secara tahunan, laju inflasi Kota Palu pada akhir triwulan II-2014 mencapai 10,37% (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,89% (yoy)dan inflasi nasional 6,70% (yoy).
Tingginya inflasi tahunan ini didorong oleh faktor teknis kenaikan harga BBM tahun 2013 yang menyebabkan basis tahunan Indeks Harga Konsumen (IHK) di bulan Juni 2013 menjadi rendah, faktor perdagangan antar provinsi, serta beberapa event daerah dan nasional yang dilaksanakan pada triwulan berjalan.
Pada triwulan II 2014, Kota Palu mengalami inflasi kuartalan sebesar 1,97%(qtq) atau lebih tinggi dibandingkan inflasi triwulan sebelumnya sebesar 1,97% (qtq). Secara bulanan, PDRB provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan II-2014melambat signifikan sementara laju inflasi meningkat.
PROYEKSI
Bank Indonesia Perwakilan Sulteng memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan III-2014 diperkirakan tumbuh sebesar 4,03% -5,03% (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2014 sebesar 2,35% (yoy), namun lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 9,99% (yoy). Perkiraan lebih tingginya pertumbuhan ekonomi triwulan III dibandingkan triwulan II didukung oleh ekspektasi pelaku usaha dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang lebih tinggi dibandingkan
triwulan sebelumnya. Di samping itu konsumsi rumah tangga diperkirakan cenderung meningkat seiring dengan adanya panen raya padi, kenaikan gaji pegawai swasta dan PNS serta tetap ekspansifnya kredit konsumsi perbankan dan juga perayaan keagamaan bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Kinerja investasi masih melanjutkan trend positif seperti triwulan -triwulan sebelumnya. Masih besarnya dana yang akan diinvestasikan di Kabupaten Banggai dan Kabupaten Morowali hingga tahun 2014 menyebabkan kinerja kelompok investasi masih tumbuh tinggi ke depan.
Pertumbuhan Ekonomi di Tw III-2014 diperkirakan masih relatif rendah namun meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. AGUS
Komentar