oleh

Kembangkan Keterampilan Berbahasa dan Menulis Bahasa Inggris Pada Siswa

-Opini-dibaca 1,295 kali

BERBAGAI kehidupan komunikasi adalah alat yang sangat dibutuhkan , ada yang disampaikan melalui isyarat, melalui visual dan Selain bahasa berbahasa, dalam berbahasa dibutuhkan dua macam cara, ada bahasa tulis sangat diperlukan dalam dunia pendidikan dan ditunjang pula bahasa melalui bahasa verbal.

Oleh: Asnidar

Untuk Transfer ilmu pengetahuan bisa dilakukan melalui bahasa verbal maupun bahasa tulis. Guru ataupun siswa yang memilki kemampuan menulis akan mempunyai nilai plus, karena selain kemampuan berbahasa secara lisan, juga memiliki kemampuan menulis. Selama ini, salah satu kekurangan guru dan siswa kita secara umum adalah masih rendahnya kemampuan dan minat untuk menulis.

Melalui tulisan kita juga dapat menyampaikan berbagai ide, gagasan, pandangan, maupun sikap kita kepada orang lain. Hanya saja seringkali ada anggapan yang berkembang bahwa kemampuan menulis merupakan bakat yang dimiliki oleh seseorang secara khusus, padahal sebenarnya menulis adalah keterampilan yang bisa dipelajari dan dilatih. Penggunaan bahasa tulis sebagai penyampai informasi yang paling umum kita temui adalah media cetak. Kita bisa menemukan berbagai informasi dalam media cetak, dan bisa mengetahui kejadian-kejadian terkini yang terjadi di Negara lain atau di daerah lain dalam media

Dewasa ini memang kegiatan penulis dikalangan siswa terus terkikis oleh kehadiran HP (hend Pone) yang mana siswa lebih suka mengutak atik HP dari pada membuat suatu membuat karangan.

Kesulitan lainnya adalah bagaimana bahasa inggris sebagai alat kumunikasi internasional dapat disuakai siswa , sehingga didapatkan siswa yang mampu berbahasa inggris sekaligus mampu menulis bahasa inggris. Inilah tantangan guru bahasa, disemua sekolah, bagaimana mengarahkan siswa agar menyukai dan menjadikan pilhan pertama dalam pengembangan diri dalam bidang jurnalistik. Sementara itu kegiatan jurnalistik terus berkembang hingga menjadi satu bidang kajian ilmu sendiri, bisa menjadi kajian Ilmu jurnalistik yang digolongkan ke dalam ilmu komunikasi dan pendidikan formalnya bisa pula di tempuh di tingkat perguruan tinggi. Namun salah satu hal yang penting dalam mempelajari jurnalistik adalah prakteknya. Melalui media sekolah, para siswa dapat belajar mengembangkan kemampuan berkomunikasinya melalui bahasa tulis dan dapat juga belajar kaidah-kaidah jurnalistik. Karena itu kehadiran media sekolah sangat penting untuk mengembangkan bakat siswa yang mempunyai kegemaran dan bakat menulis.

Begitu pentingnya bahasa tulis, maka wajar saja jika beberapa sekolah yang punya perhatian khusus dalam hal itu. Salah satu wujud perhatian tersebut misalnya dengan mendukung atau mendanai majalah dinding secara rutin atau melalui dana osis, bahkan menerbitkan majalah sekolah secara berkala dalam bahasa inggris. Sebagai media komunikasi dan wahana pengembangan diri bagi siswa. Semua itu itu bisa terlaksana jika para pengelola pelajaran ini mempunyai hobbi menulis, kalau para guru bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris tak tertarik pada masalah ini ,bagaimana bisa diterapkan pada siswanya.

Banyak pengalaman dan pelajaran yang bisa ditarik dari kegiatan menulis, bagi siswa pengetahuan dan wawasan siswa akan bertambah. Para pembimbing mata pelajaran ini bisa meningkatkan lagi dengan memberikan pembimbingan penerbitkan media sekolah. Siswa, guru, ataupun pengelola akan merasakan banyak manfaat, mulai dari aspek pengelolaan hingga aspek jurnalistiknya. Dari aspek pengelolaan kita bisa belajar berorganisasi, menerbitkan dan memasarkan media sekolah, serta mengelola keuangan. Bisa jadi muncul tantangan untuk menguji kemampuan mengelola keuangan dengan baik. Bagaimana supaya tidak menanggung kerugian. Bahkan kita bisa berupaya dengan langkah-langkah kreatif dan professional, tapi tetap dalam kebaikan, misalnya dengan mencari sponsor atau iklan untuk bergabung dalam media sekolah tersebut.

Media komunikasi bisa diartikan sebagai proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator (orang yang menyampaikan pesan atau informasi) kepada komunikan (orang yang menerima pesan atau yang dituju oleh komunikator). Komunikasi bisa terjadi satu arah maupun dua arah. Ada kalanya seorang siswa ingin mencurahkan isi hatinya terhadap keadaan sekolah atau mengkritisi lingkungan sekolah. Lalu dia menuliskannya di media sekolah dan mendapatkan tanggapan, baik dari siswa lain, guru, maupun karyawan. Dengan demikian, media sekolah mampu menjadi media komunikasi internal. Artinya, komunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam sekolah itu bisa terjalin dalam satu media. Bahkan media sekolah bisa menjadi media komunikasi eksternal yang tidak hanya menjangkau siswa dan guru dalam lingkup satu sekolah, tapi juga dengan siswa atau sekolah lain.

Melalui media sekolah, berbagai informasi yang berkaitan dengan kepentingan siswa, guru, dan karyawan juga bisa disebarluaskan. Seperti kebijakan sekolah, informasi tentang kegiatan siswa, prestasi yang di raih siswa, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, media sekolah sebagai media komunikasi akan semakin memudahkan proses penyebaran informasi. Melalui komunikasilah manusia memperoleh informasi. Dewasa ini di akui bahwa informasi termasuk hal berharga yang selalu di cari oleh manusia, terlebih bila kita bicara era globalisasi.

Di sekolah cukup sering muncul masalah yang terkadang kurang mendapatkan perhatian. Masalah tersebut bisa berupa masalah pribadi yang dihadapi siswa, masalah bersama siswa, atau masalah sekolah secara keseluruhan. Sebagai contoh, ada siswa muslim yang mengungkapkan pentingnya dibangun mushola di lingkungan sekolah melalui majalah sekolah. Beberapa alasan dia ungkapkan, misalnya ketika sholat dhuhur harus mencari masjid di luar sekolah sementara waktu istirahatnya sangat terbatas, dan lain sebagainya. Kemudian pikiran itu mendapat tanggapan dari sekolah dan akhirnya dibangun mushola di lingkungan sekolah. Dengan demikian, suatu permasalahan bisa terpecahkan dengan bantuan majalah sekolah sebagai mediatornya. Intinya, setiap informasi masalah yang dipublikasikan lewat media sekolah bisa menggerakkan pihak-pihak terkait untuk segera menyelesaikannya. Tidak sedikit juga media sekolah yang menghadirkan rublik konsultasi atau tanya jawab guru membantu pemecahan masalah siswa, semua bisa dlakasanakan melalui tulisan berbahasa Inggris.

Sebagai persiapan untuk membentuk media sekolah, yang perlu diperhatikan seperti, menyiapkan atau membuat sturuktur organisasi berikut timnya seperti,, menentukan perlindungan, penanggung jawab, pemimpin redaksi, sekretaris redaksi, redaksi pelaksana, reporter, fotografer, piñata letak, bagian produksi, dan bagian distribusi. Setelah tim terbentuk, selanjutnya menentukan job description dari masing-masing tim redaksi. Yang tidak kalah pentingnya adalah menentukan nama media sekolah, misi dan visi, format atau bentuk media, waktu terbit dan jadwal kerja, serta sumber dana.

Sebetulnya tidak sulit untuk merintis penerbitan media sekolah, untuk menjadi wadah latihan menulis siswa dan sekolah akan melihat manfaat yang diperoleh peserta didik, begitupun para pembinanya. Sudah saatnya kita kembangkan pengembangan diri siswa melalui bahasa tulisan dalam bahasa Inggris sejak dini, bukan hanya bermanfaat pada saat mereka mengelola pers atau majalah dinding sekolah, tetapi akan bermanfaan pada saat mereka diperguruan tinggi tertutama dalam penyusunan tugas-tugas mereka dalam menyelesaikan studynya, dan sebagai bekal dasar dalam diri mereka sebagai penulis atau reforter jika mereka berminat, semua hasil pembinaan dalam mengembangkan ketrampilan mereka dapat menjadi modal dasar dalam melangkah kependidikan yang lebih tinggi dan menghadapi globalisasi yang mengharuskan mereka tahu berbahasa Inggr

Penulis Guru SMP Negeri 6 Palu

 

Komentar

News Feed