SULTENG POST – Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus memicu kenaikan harga sejumlah bahan pokok di Kota Palu, termasuk beras.
Pantauan Sulteng Post di Pasar Inpres Manonda Palu belum lama ini, harga merangkak naik meski kenaikan harga BBM belum ditetapkan pemerintah. Mulai dari gula merah, telur ayam, cabe keriting, kacang merah, kacang hijau, kacang tanah bahkan jeruk nipis. Bahkan harga beras pun mengalami kenaikan cukup signifikan.
Kalangan pedagang menilai kenaikan harga dipengaruhi oleh sulitnya mendapatkan BBM setelah pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi.
Seperti gula merah yang sebelumnya Rp12 ribu per kilogram menjadi Rp15 ribu per kilogram. Kacang tanah dan kacang hijau sebelumnya Rp12 perkilo menjadi Rp14 ribu per kilogram. Kacang merah sebelumnya Rp10 ribu per kilogram menjadi Rp16 ribu per kilogram dan jeruk nipis sebelumnya Rp3 ribu per kilogram naik menjadi Rp10 ribu per kilogram.
Kenaikan cukup tinggi terjadi pada cabe keriting, yakni Rp45 ribu per kilogram yang sebelumnya hanya Rp20 ribu. Sedangkan harga telur naik menjadi Rp1.000 per butir.
Seorang pedagang, Irma mengatakan, kenaikan harga beberapa sembako dipicu oleh langkanya BBM, dan cuaca yang panas. Sedangkan Ani yang juga pedagang campuran mengatakan naiknya harga beberapa semabako juga disebabkan oleh banyaknya pedagang yang menjual sembako ke Manado.
“Kan mau Natal, jadi harga sembako disana (Manado) naiknya cukup tinggi. Jadi para pedagang banyak krim sembako untuk dijual disana, dan persedian disini jadi kurang sehingga harga sembako disini menjadi naik,” ujar Ani, belum lama ini.
Menurutnya harga kebutuhan pokok masih naik lagi, namun sementara itu ada juga beberapa sembako yang mengalami penurunan harga bahkam stabil.
Pemilik Toko Cahaya Padi yang terletak di pasar tradisional Masomba mengaku harga beras di pasaran terus merangkak naik. Di duga karena kurangnya pasokan beras dari pabrik ,dan maraknya serangan hama tanaman pada musim yang tidak menentu sekarang ini.
Hj Norma (32) menyebutkan, harga beras terus mengalami kenaikan sejak sejak dua pekan lalu.
“Naiknya memang tidak drastis, tapi setiap hari mengalami kenaikan sedikit demi sedikit,” jelasnya.
Beras jenis Super Win kualitas paling bagus dan banyak diminati, dua pekan lalu masih Rp8.000 hingga Rp8.500 per kg. Namun karena setiap hari mengalami kenaikan , maka harga beras jenis tersebut kini telah mencapai Rp9.000 per kilogram.
Sementara untuk beras jenis Premium berkualitas super atau yang biasa disebut Beras Premium, saat ini sudah mencapai harga Rp 10.000 hingga Rp 10.500 per kilogram.
”Sekarang susah cari beras kulitas premium. Untuk pelanggan sekarang masih normal hanya terkadang sering mengeluh. Jadi tidak mau, ya harus bagaimana lagi,” katanya dengan muka murung.
Sebagai pedagang beras, Norma memperkirakan harga beras ke depan akan terus merangkak naik. Bahkan musim raya diperkirakan tidak akan signifikan menurunkan harga beras. URY/RAHMA
Komentar