SULTENG POST- Pembangunan kesehatan merupakan investasi negara, khususnya dalam menopang Pembangunan Indeks Manusia (PIM), pendidikan dan pendapatan per kapita masyarakat sebagai investasi masa depan, pembangunan kesehatan harus lebih didorong pada aspek promotif dan preventif tanpa harus melupakan aspek rehabilitatif.
Hal itu disampaikan Gubernur Sulteng H Longki Djanggola saat membacakan sambutan Menteri Kesehatan RI dalam kegiatan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Emas ke 50, di Lapangan Vatulemo, Kamis (13/11).
Gubernur Longki mengatakan, tema hari kesehatan nasional ke 50 adalah Indonesia Cinta Sehat dengan sub tema Sehat Bangsaku Sehat Negeriku.
Pemilihan tema ini mempunyai makna penting yakni menjadikan budaya hidup sehat sebagai bagian dari keseharian bangsa ini.
Disamping itu, harapan bersama agar kita semua sebagai suatu bangsa semakin bermartabat dan berkepribadian.
“Pada kesempatan yang baik ini saya mengucapkan selamat hari kesehatan nasional yang ke 50. Kepada segenap jajaran kesehatan, para pemangku kepentingan mitra kesehatan dan seluruh elemen masyarakat sebangsa dan setanah air,” katanya.
Longki menuturkan, Indonesia secara nasional masih menghadapi tantangan di bidang kesehatan seperti tingginya angka kematian ibu, tingginya angka kematian bayi, bivalensi gizi yang kurang dan beberapa jenis panyakit menular dan penyakit yang tidak menular.
Di samping itu beberapa faktor determinan sosial yang belum bisa diselesaikan semuannya seperti penyediaan air bersih, sanitasi rumah tangga, ketahanan pangan, akses informasi dan pendidikan khususnya bagi perempuan.
“Secara nasioal kita patut bersyukur, bahwa mulai 1 januari 2014 BPJS kesehatan bidang kesehatan telah berfungsi menjalankan progrm Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) secara nasional sebaga satu kesatua sistem kesehatan nasional yang telah ditungakan dalam peraturan presiden nomor 72 tahun 2012.
Dari sisi pelayanan, Longki meminta ketersediaan fasilitas terus ditingkatkan dan dibangun secara bertahap untuk menjamin efektifitas dan efesiensi pembiyayaan serta mutu pelayanan. Di tengah perubahan masyarakat dan disentralisasi otonomi daerah serta demokratisasi sebagai pola penyelenggaraan pemerintahan, maka daerah memiliki peran besar dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dalam memecahan maslaha yang dihadapi.
“Peringatan Hari Kesehatan Nasional emas tahun ini sungguh sebuah momentum harus kita manfaatkan untuk meningkatkan rekat dan semangat kita semua dalam memberi makna pada masyarakat akan pentingnya kesehatan semangat melayani dan menangkap aspirasi masyarakat semangat memandirikan dan memberdayakan haruslah menjadi konsep pembangunan nasional kita,” katanya. SADLI
Komentar