oleh

Ekonomi RI Terendah Sejak 2009

-Ekonomi-dibaca 684 kali

SULTENG POST -Ekonomi Indonesia pada kuartal III-2014 hanya tumbuh 5,01%, yang merupakan pencapaian terendah sejak 2009. Bagaimana pandangan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)?

“Iya, itu memang diperkirakan. Bahwa pertumbuhan ekonomi kita akan menurun dari karena banyaknya faktor, baik internal dan eksternal,” kata JK di kantornya, Jakarta, Kamis (6/11/2014).

Pemerintah, lanjut JK, akan terus berupaya menggenjot pertumbuhan ekonomi agar bisa lebih baik lagi. “Tapi 5% itu berusaha naikkan itu. Tahun ini,” ujarnya.

Baca Juga :   Agrosiwata Kebun Kopi Desa Sirnajaya Semakin Tumbuh, Pemberdayaan Desa BRILian BRI di Lereng Gunung Panjang Bogor

JK berpendapat, perlambatan ekonomi ini tidak lepas dari kebijakan pemerintahan sebelumnya. Sebab, suatu kebijakan ekonomi biasanya baru berdampak pada 4-6 bulan berikutnya.

“Kalau tidak tercapai kan efek kebijakan tahun lalu. Suatu kebijakan ekonomi akan terasa 4-6 bulan yang akan datang. Jadi jika tidak ada pertumbuhan ekonomi, itu kuartal bulan Juli. Bukan pemerintahan baru,” tegasnya.

Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2014 yang hanya 5,01% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year). Ini merupakan yang terendah sejak 2009.

Pencapaian ini melambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Pada kuartal II-2014, pertumbuhan ekonomi nasional tercatat 5,12%.

“Perekonomian global masih belum menggembirakan. Ada 2 negara yang mengalami perlambatan ekonomi yaitu Jepang dan Tiongkok. Dua negara ini adalah pangsa ekspor terbesar kita,” papar Suryamin, Kepala BPS.

Baca Juga :   Kota Singkawang Sukses Kumpulkan Ratusan Biker di Maxi Yamaha Day

Selain itu, tambah Suryamin, penurunan harga komoditas juga mempengaruhi perekonomian Indonesia. Harga komoditas andalan ekspor Indonesia seperti kakao atau minyak sawit mentah (CPO) masih dalam tren penurunan. DTC

Komentar

News Feed