SULTENG POST– Sejumlah bahan pokok di pasar Tradisonal Manonda, Kecamatan Palu Barat mulai bergerak naik hingga mencapai 20 persen, Rabu (5/11). Kenaikan tersebut disebabkan kemarau panjang yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Salah seorang pedagang telur, Abdul rahman (38) mengatakan harga telur yang dijualnya cukup bervariasi dari Rp35 ribu hingga Rp38 ribu per rak.
Menurutnya harga telur melonjak naik dalam dua minggu terakhir ini bukan disebabkan adanya wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, karena kemarau panjang.
Hal senada juga disampaikan salah seorang pedagang rempah-rempah, Lisda (40). Ia mengaku terpaksa menaikkan harga karena sulitnya mendapatkan barang dagangan.
Sebelumnya, Lisda menjual cabai dari Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram. Namun sejak dua minggu ini, dirinya terpaksa menaikkan harga mencapai Rp30 ribu per kilogram.
Selain cabai, Lisda juga menaikkan harga bawang merah, dari Rp17 ribu naik menjadi Rp22 ribu per liter.
Sementara itu, salah seorang warga, Novi (27) mengeluhkan mahalnya harga bahan pokok dipasaran, seperti harga beras, cabai dan bawang putih serta bawang merah.
Meski mahal, Novi mengaku tetap membeli untuk kebutuhan sehari-hari.” Mau tidak mau saya harus beli, karena untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya kepada Sulteng Post.
Harga beras eceran untuk 1 liter bervariasi mulai dari Rp6.500 hingga Rp7 ribu. ARIATI
Komentar