oleh

Pengadaan Mesin Fotocopy DPRD Disorot

-Kab. Parigi Moutong-dibaca 1,026 kali

SULTENG POST – Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Parmout mengeluhkan kesulitan penggandaan dokumen yang dialami mereka di kantor DPRD. Padahal, pengadaan mesin fotocopy telah dilakukan sejak tahun 2013 telah menghabiskan anggaran Rp100 juta.

Anggota DPRD Parmout, Hazairin Paudi mengeluhkan hal ini. Dia bingung mengapa ketika akan menggandakan dokumen, pihak sekretariat memilih menggandakannya di luar. Padahal, pengadaan mesin fotocopy telah dilakukan pada tahun 2013 lalu.

“Ini harus dipertanyakan kenapa mesin fotocopy yang pengadaannya tahuan 2013 sudah ada, itu tidak digunakan,” tandasnya.

Baca Juga :   Ikuti Pelatihan di Parmout, 50 Wasit dan Pelatih Voli Dinyatakan Lulus

Sementara itu, Kabag Umum Sekretariat DPRD Parmout, Siti Wahyuni yang dikonfirmasi membenarkan, bahwa pihak sekertariat DPRD memiliki mesin fotocopy jenis Canon.

Tetapi menurut dia, hasil penggandaannya kurang bagus alias buram, karena ada alatnya yang rusak. Hal itu yang membuat sekretariat kerap kali membawa dokumen untuk digandakan di luar sekretariat untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus.

“Mesin fotocopy itu baru dua minggu lalu tidak digunakan karena hasilnya kurang bagus. Sebenarnya tidak juga rusak karena, jika rusak artinya sama sekali tidak dapat digunakan,” jelasnya.

Dia menambahkan, pihak sekretariat sudah mencari alat yang dibutuhkan untuk memperjelas warna hasil copy-an. Namun, alat yang dibutuhkan itu hanya ada di Jakarta. Belum lama ini,  pihaknya sudah mencari alat yang dimaksud, hanya saja belum dapat dibeli karena anggarannya belum ada.

Baca Juga :   Ikuti Pelatihan di Parmout, 50 Wasit dan Pelatih Voli Dinyatakan Lulus

“Saat Bimtek sudah kami cari di Jakarta. Saya ingat alatnya itu injektor, yang dibutuhkan supaya hasilnya bagus dan belinya harus di Jakarta,” jelasnya

Dia menuturkan, wajar jika ada pengeluhan terkait pelayanan penggandaan dokumen, tetapi hal itu terjadi karena tidak ada biaya pemeliharaan mesin. Sehingga, jika ada yang hendak diganti pihak sekretariat kebingungan.

“Tidak ada biaya pemeliharaan jadi kalau ada yang kita mau beli supaya mesin ini bagus dipakai mau ambil uang dari mana,” tuturnya. OPPIE

 

Komentar

News Feed