oleh

Rp4 M untuk Tuntaskan Buta Aksara

SULTENG POST – Penuntasan buta aksara merupakan salah satu program prioritas Dinas Pendidikan (Disdik) untuk mendukung RPJMD Kabupaten Parmout. Namun, kemungkinan besar program prioritas tersebut, sulit tercapai dalam waktu dekat karena membutuhkan anggaran kurang lebih Rp4 miliar.

Kepala Disdik Parmout, H. Ardi Kadir, SPd, saat ditemui Sulteng Post membenarkan hal itu. Dia mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk pengentasan buta aksara pada tahun 2015, berkisar antara Rp3 hingga Rp4 miliar. Tetapi, anggaran yang diberikan tidak sekaligus. Sehingga, program berjalan secara bertahap, dengan metode menyesuaikan anggaran yang ada.

“Kita jalankan program pengentasan buta aksara secara bertahap karena anggarannya tidak ada sekaligus. Makanya harus disesuaikan dengan berapa anggaran yang tersedia untuk itu,” ungkapnya saat ditemui di Kantor Bupati Parmout, Selasa (28/10).

Baca Juga :   PERINGATI HUT KE-22, Partai Demokrat Akan Gelar Jalan Santai dan Zumba Massal di Parigi

Menurut dia, pihaknya telah merampungkan pendataan penduduk buta aksara by name by address dan kedepannya akan melakukan pemutakhiran data. Karena, masih perlu dimelalui proses validasi untuk menjaga kemungkinan data yang ada tidak lagi up date.

Di perkirakan kata dia, pendataan dan pemuktahiran akan rampung pada tahun ini. Sebab, selain menggandeng PKK, Disdik juga akan menggandeng lembaga lain yang memiliki program yang sama.

“Kami berharap tahun ini bisa rampung, karena untuk  pemuktahiran dianggarkan di ABT ini” ujarnya.

Sementara untuk daerah sasaran program pengentasan buta aksara tambahnya, yaitu Kecamatan Tinombo, Kecamatan Palasa dan Kecamatan Sausu.

Sementara itu, Bupati Parmout, Samsurizal Tombolotutu mengatakan, perlu ada metode yang tepat untuk pengentasan buta aksara di Kabupaten Parmout. Bahkan, Pemkab Parmout  berencana akan menggunakan mobil pintar untuk mendukung program ini.

Baca Juga :   PERINGATI HUT KE-22, Partai Demokrat Akan Gelar Jalan Santai dan Zumba Massal di Parigi

Diketahui, penuntasan buta aksara merupakan program prioritas, karena ternyata angka buta huruf di Kabupaten Parmout masih cukup tinggi yang mencapai empat persen. OPPIE

Komentar

News Feed