SULTENG RAYA – Sejumlah indikator diproyeksi memberikan sinyal positif perdagangan saham perbankan di bursa efek untuk rebound alias kembali pada trend kenaikan harga saham, setelah beberapa pekan terakhir cukup mengalami pelemahan.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Makasar, I Wayan Aristya Wiyasa, dalam dialog interaktif tentang saham diselenggarakan Bursa Efek Indonesia (BEI) KP Sulawesi Tengah, mengatakan, indikator tersebut ditinjau dari indeks dunia seperti di Tiongkok dan Amreika yang mulai menunjukkan tren kenaikan secara positif.

Sinyal lainnya, kata dia, yakni, grafik IHSG dalam negeri juga memiliki potensi penguatan dari 6.630 menjadi 6.700. Otomatis, hal itu akan mempengaruhi saham perbankan untuk tumbuh.

“Indeks ada potensi untuk penguatan ke 6.700 untuk trading harian. Posisi market sudah menunjukkan posisi penguatan, karena kemarin kontraksi naik meskipun hanya satu persen,” katanya, Jumat (13/1/2023).

Disamping saham perbankan, ia merekomendasikan untuk investor trader taham pada untuk jangka Panjang wajib memantau dua sektor saham batubara dan pertambangan.

“Rekomendasi pekan depan itu apa? rekomendasi untuk jangka panjang yang bisa diperhatikan yakni di perbankan sudah ada potensi rebound, batubara juga perlu diperhatikan dengan segala risikonya, sektor pertambangan juga,” ungkapnya.

Namun demikian, ia tidak memungkiri, sentiment negatif dari media terhadap pertumbuhan ekonomi bisa saja memutarbalikkan prediksi. Sebab, diawal tahun seperti ini, biasanya posisi market masih akan mengikuti pola akhir tahun.

“Dalam segi ekonomi, karena berita negatif untuk saat ini masih membawa kondisi tahun lalu. Kita juga perlu mencermati framing terhadap pertumbuhan ekonomi ini,” ungkap I Wayan. RHT