SULTENG POST – Sebagai suku terbesar yang tersebar di wilayah Sulawesi Tengah, sejumlah tokoh adat Kaili akan menggelar Libu Mbaso to Kaili atau Kongres Besar Masyarakat Kaili selama tiga hari, Minggu (26/10) hingga Selasa (28/10).
Sejumlah kegiatan akan dilaksanakan, seperti jalan santai berbusana adat tradisional Kaili, olahraga kuntau silat Kaili, dialog dengan pemangku kebijakan, men’s fitnes contest, pagelaran seni dan kolaborasi sanggar seni dengan door prize sebuah sepeda motor.
Semua kegiatan dalam Libu Mbaso To Kaili itu bertujuan menyatukan keberagaman etnik dan rumpun Kaili yang ada di Kota Palu, serta mewujudkan masyarakat Kaili yang turut aktif dalam pembangunan Kota Palu.
Ketua panitia Libu Mbaso To Kaili, Imron Lahamado mengatakan, dengan diadakannya kongres besar Masyarakat Kaili dengan beragam kegiatan, seluruh etnik dan rumpun Kaili di Kota Palu dapat secara bersama-sama menciptakan Tanah Kaili yang aman dan damai untuk pembangunan Kota Palu.
“Kita berharap dengan Libu Mbaso to Kaili yang pertama ini, seluruh etnik Kaili yang tersebar di 45 kelurahan di Kota Palu dapat menyamakan visi dalam pembangunan Kota Palu,” katanya dalam konferensi pers yang digelar di Milenium Waterpark, Rabu (22/10).
Imron mengatakan, kongres ini dibentuk untuk melahirkan Tanah Kaili yang aman dan damai menyambut kemajuan Kota Palu yang semakin pesat. Sehingga, Libu Mbaso to Kaili bisa menjadi satu cara alternatif untuk mengurangi bentrok antar warga.
“Aman dan damai di Tanah Kaili serta mengapresiasi suku-suku lainnya bersama-sama dengan masyarakat Kaili membangun Kota Palu,” katanya.
Sementara itu, salah satu panitia pelaksanan kegiatan, Wijaya Chandra mengatakan jalan santai dengan busana adat akan dilaksanakan pada Minggu (26/10) dimulai dari Milenium Waterpark melewati beberapa rute dan finis ditempat yang sama.
Pendaftaran bagi peminat jalan santai bisa langsung mendatangi panitia di tempat pendaftaran di Milenium Waterpark, Jalan Emi Saelan, Palu.
“Biayanya gratis bagi yang menggunakan pakaian adat, tapi jika ada peserta jalan santai yang tidak pakai busana adat diharuskan membayar Rp10.000,” katanya.
Suku Kaili yang merupakan suku asli masyarakat Sulawesi Tengah atau yang biasa disebut juga sebagai suku asli lembah Palu. Suku ini mendiami sebagian besar wilayah Sulawesi Tengah, meliputi Kota Palu, Wilayah Kabupaten Donggala, Kulawi, Parigi dan Ampana, sebagian Kabupaten Poso dan sejumlah kecil mendiami kabupaten lainnya, seperti Kabupaten Buol dan Toli-toli. ROIN
Komentar