oleh

BNN KOTA PALU, Pil Koplo Marak di Sekolah

-Kota Palu-dibaca 912 kali

SULTENG POST- Saat ini, sekolah bukan lagi tempat yang aman bagi anak-anak dari narkoba. Pasalnya, para gembong narkoba telah menjadikan sekolah sebagai pangsa pasar. Untuk itu, para guru dan orang tua patut mewaspadai hal tersebut.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tertangkapnya sejumlah pelajar oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palu yang kedapatan membawa narkoba jenis pil koplo beberapa waktu yang lalu.

Psikologi yang masih labil dijadikan para gembong narkoba sebagai alat untuk dapat mempengaruhi pelajar menggunakan barang haram tersebut. Sehingga, para pelajar dijadikan konsumen utama bagi peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Baca Juga :   Tarian Raigo Kini Tercatat Sebagai KIK

Pil Koplo yang merupakan salah satu jenis narkoba sangat mudah didapatkan dan ditemukan di apotik-apotik yang tersebar di Kota Palu. Meski, harus ada resep dokter untuk memperolehnya, pil haram tersebut masih sangat mudah didapatkan oleh para pelajar. Hal ini tentu membuktikan ada sebuah jaringan yang mendistribusikan pil itu di kalangan pelajar.

Sejumlah pengamat mengklaim, pil koplo lebih berbahaya daripada narkotika. Alasannya, pil koplo relatif ekonomis dan bisa dijangkau kalangan bawah. Untuk jenis pil koplo yang popular dengan sebutan dobel L, satu butir hanya dihargai Rp2.000. Satu paketnya berisi 10 butir dihargai Rp20.000.

Selain itu, penyalahgunaan pil koplo bisa mengakibatkan kelumpuhan. Bahkan, bagi pengguna yang telah masuk kategori ketagihan dampaknya lebih besar lagi, yakni bisa mengakibatkan hilang ingatan atau gila.

Baca Juga :   Lakukan Riset Di Palu, SPF Jepang Dorong Inklusi Sosial Perempuan dan Kaum Rentan

“Jika teller usai mengkonsumsi pil koplo itu tanpa efek bau. Jadi kalau pelajar itu teler minum pil koplo, tidak begitu kentara karena tidak berbau. Berbeda dengan arak atau miras,” kata penyuluh BNNK Palu, Pelman, usai membawakan materi penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif di SMK Negeri 1 Palu beberapa waktu yang lalu.

Olehnya, Pelman mewakili Kepala BNN Kota Palu, AKBP Sumantri Sudirman mengimbau kepada seluruh guru dan orangtua siswa untuk mewaspadai pergerakan gembong narkoba tersebut. Bahkan, Pelman berpesan agar orangtua maupun guru harus aktif melakukan pemeriksaan tas, kantong baju dan celana yang digunakan anaknya.

“Jika menemukan sesuatu yang mencurigakan, tanya langsung ke anaknya soal baranh itu. Bahkan jika perlu laporkan secepatnya pada Institut Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang ada di Kota Palu, untuk segera menerima penanganan, untuk menjegah dampak yang lebih besar lagi,” jelasnya. AMI

Komentar

News Feed