SULTENG POST- Gedung bekas Kantor Bupati Morowali yang bakal menjadi kantor Bupati Morowali Utara di Kota Kolonodale terbengkalai. Bangunan utamanya telah ditumbuhi semak-semak dan tak terurus. Bahkan, gedung ini kini kerap dijadikan arena mesum bagi pasangan terlarang.
Ironisnya pasangan terlarang yang kerap terlihat ini adalah anak baru gede (ABG) yang masih berstatus pelajar. Meski belum pernah dipergoki langsung, dugaan esek-esek menjadi pergunjingan warga sekitar.
Kantor ini terbengkalai sejak tahun 2007, saat pemindahan ibukota Morowali dari Kolonodale ke Kota Bungku. Karena cukup lama, kondisi bangunan benar-benar miris. Rumput ilalang dan puluhan potongan bambu berserakan. Tak hanya itu, warga menemukan sejumlah pakaian dalam wanita maupun pria di lokasi ini.
Warga Kelurahan Bahontula, Jemmy, mengaku sering melihat pasangan remaja duduk-duduk di depan gedung itu di sore hari. Menjelang malam, pasangan dimabuk asmara tersebut kerap masuk ke dalam gedung. Namun, dia mengaku kurang tahu apa yang terjadi di dalam gedung.
“Saya belum pernah pergoki, tapi kalau teman saya dulu katanya pernah liat langsung di dalam main ‘kuda lumping’,” katanya, Rabu (1/10).
Saat masuk ke dalam, dia mengaku sempat melihat alat kontrasepsi berupa kondom di sudut tembok belakang gedung sebelah timur.
Warga berharap, gedung ini bisa dimanfaatkan. Jika tak dipakai, seharusnya tetap dirawat dengan baik. Apalagi, lokasinya berada di jantung kota, sehingga menganggu keindahan.
Informasi yang dihimpun Sulteng Post bakal kantor Bupati Morowali Utara ini dibangun tahun 2005 dengan biaya kurang lebih Rp3 miliar. Namun setelah selesai dibangun, kantor tersebut hanya digunakan beberapa saat kemudian ditinggalkan untuk pemindahan pemerintahan di Bungku. IVAN
Komentar