SULTENG RAYA – Walaupun pandemi Covid-19 belum usai, Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Palu, mencatat lalulintas produk perikanan disertifikasi SKIPM Palu pada triwulan III-2020 meningkat 3.628,6 ton.
“Lalulintas produk perikanan triwulan III-2019 yaitu sebanyak 2.815,5 ton dan mengalami peningkatan menjadi 3.628,6 ton pada teriwulan III-2020,” kata Kepala SKIPM Palu, Khoirul Makmun, dalam sambutannya pada Seminar Nasional tentang Akselerasi Ekspor Produk Perikanan di Masa Pandemi Covid-19, di STPL Palu, Sabtu (14/11/2020).
Bukan hanya itu saja, kata dia, pada 2016 hanya terdapat dua Unit Pengolah Ikan (UPI) yang tersertifikasi HACCP, namun sekarang sudah terdapat lima UPI dan dua Instalasi Karantina Ikan (IKI) siap melakukan ekspor.
“Bahkan, unit supplier yang tersertifikasi Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB) juga mengalami peningkatan, satu supplier pada tahun 2018 dan saat ini sudah ada enam supplier tersertifikasi CPIB,” jelasnya.
Sementara itu, Provinsi Sulawesi Tengah juga merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia memiliki lima Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), yaitu WPP 713 selat makassar, WPP 714 teluk tolo, WPP 715 teluk tomini, WPP 716 laut Sulawesi serta WPP perairan darat pulau sulawesi yaitu WPP PD 421.
“Hal itu, untuk mengoptimalkan pengelolaan potensi sumberdaya ikan Sulawesi Tengah, bahkan dalam hal tersebut dibutuhkan komunikasi yang efektif serta kerja sama antar instansi pemerintah, stakeholder maupun perguruan tinggi,” ucapnya.ULU
Komentar